Dalam hadits shohihnya, dari Yusuf Al-Kaorani : “Sesungguhnya Sayyidina ‘Ali telah bertanya kepada Nabi muhamad Saw :
Wahai Rosulullah, tunjukkanlah kepadaku macam-macam Thoriqoh (jalan) yang paling dekat menuju Allah dan yang paling mudah bagi hamba-hamba-Nya dan yang paling utama di sisi Allah.
Maka Nabi Saw menjawab: wajiblah atas kamu mendawamkan dzikkrulloh: Sayyidina ‘Ali r.a bertanya lagi: Bagaimana cara berdzikirnya ya Rosulalloh? Maka Nabi menjawab: pejamkan kedua matamu, dan dengarkan (ucapan) dariku tiga kali, kemudian ucapkan olehmu tiga kali, dan aku akan mendengarkannya. Maka Nabi Saw. Mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH tiga kali sambil memejamkan kedua matanya dan mengeraskan suaranya, sedangkan Sayyidina ‘Ali r.a mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH tiga kali, sedangkan Nabi Saw memdengarkannya Dengan Penuh Senang Hati” (Hadits dengan sanad sahih, dalam kitab Jami’ul Ushul Fil Auliyaa)
Dzikir Khafi
Ketika Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar Siddiq Ra bersembunyi di Gua Hiro, kaum Quraisy yang Kafir, memburu Nabi ke gua Hiro, dan mereka mencari di mulut gua itu Abu Bakar sangat bimbang, khawatir mereka mengetahui bahwa Nabi Saw berada di situ..
Kemudian Nabi muhamad saw bersabda :
dalam Surat At-Taubah ayat 40 :"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Alloh bersama kita" (QS.9 At-Taubah : 40).
Abu Bakar berkata :"Ya Rasululloh, mohon beri petunjuk agar hati hamba tentram jangan merasa bimbang seperti sekarang". Sabda Nabi Saw : "Ucapkan olehmu Asma Alloh". "Bagaimana caranya mengucapkan kalimat itu dan dimana menempatkannya,
Ya Rasululloh" kata Sayyidina Abu Bakar.
"Harus ingat kamu kepada Tuhanmu
(Dzikir Khofi) di dalam hati dengan merendah. merasa malu dan takut, tidak usah dengan ucapan yang keras (tidak dilisankan), cukup dengan getarnya hati dan detaknya jantung. Cara berdzikir seperti itu harus dari pagi sampai petang (ismudzat) serta harus ingat terus jangan ada lupanya", sabda Nabi Saw
"Bagaimana kalau lupa ya Rasululloh?"
"Harus ingat kamu kepada Alloh. Dimana lupa usahakan untuk ingat lagi", sabda Nabi Saw
Setelah Sayyidlna Abu Bakar mendapat petunjuk berdzikir dari Nabi Muhammad Saw Hatinya merasa tenteram, tidak bimbang dan takut melihat rombongan kaum kafir yang akan membunuh Nabi Saw. sebagaimana Firman Alloh :"Lalu Alloh menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin serta Alloh mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa adalah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu dan patut memilikinya.” (QS 46 Al-Fath : 26)
Setelah Sayyidina Abu Bakar diberi (dzikir Khofi) itu dari Rasululloh.. beliau sangat takut kepada Alloh sampai para Sahabat menerangkan :
"Apabila kita mendekati Sayyidina Abu Bakar, tercium dari mulutnya seperti telah memakan goreng hati domba, dan terdengar dari hatinya seperti suara mendidihnya minyak kelapa dalam penggorengan."
Keterangan seperti itu dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tabrani yang berbunyi "Tidak semata-mata Alloh Swt mengucurkan suatu rahasia ke dalam dadaku, akan tetapi aku juga mengucurkan rahasia itu ke dalam dada Sayyidina Abu Bakar".Yang dimaksud dengan rahasia ialah Dzikir Khofi.
Rasulullah Saw bersabda kepada para Sahabat :"Apabila ditimbang iman Abu Bakar dengan iman jin dan manusia. selain para Nabi dan Mursalin. tentu akan lebih berat imannya Abu Bakar.”
"Apa sebabnya Sayyidina Abu Bakar sedemikian tinggi imannya melebihi para Sahabat yang lainnya ya Rasululloh, padahal sholatnya, puasanya dan sedekahnya sama……..?" tanya para Sahabat.
Sabda Rasulullah Saw. "Kamu sekalian tidak akan mengungguli Abu Bakar dalam hal banyaknya sholat, puasanya dan sidqohnya, akan tetapi keunggulan dari Abu Bakar adalah karena dalam dirinya ada satu rahasia, yang tetap tinggal dalam qalbunya" yaitu Dzikir Khofi.
Ketika Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar Siddiq Ra bersembunyi di Gua Hiro, kaum Quraisy yang Kafir, memburu Nabi ke gua Hiro, dan mereka mencari di mulut gua itu Abu Bakar sangat bimbang, khawatir mereka mengetahui bahwa Nabi Saw berada di situ..
Kemudian Nabi muhamad saw bersabda :
dalam Surat At-Taubah ayat 40 :"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Alloh bersama kita" (QS.9 At-Taubah : 40).
Abu Bakar berkata :"Ya Rasululloh, mohon beri petunjuk agar hati hamba tentram jangan merasa bimbang seperti sekarang". Sabda Nabi Saw : "Ucapkan olehmu Asma Alloh". "Bagaimana caranya mengucapkan kalimat itu dan dimana menempatkannya,
Ya Rasululloh" kata Sayyidina Abu Bakar.
"Harus ingat kamu kepada Tuhanmu
(Dzikir Khofi) di dalam hati dengan merendah. merasa malu dan takut, tidak usah dengan ucapan yang keras (tidak dilisankan), cukup dengan getarnya hati dan detaknya jantung. Cara berdzikir seperti itu harus dari pagi sampai petang (ismudzat) serta harus ingat terus jangan ada lupanya", sabda Nabi Saw
"Bagaimana kalau lupa ya Rasululloh?"
"Harus ingat kamu kepada Alloh. Dimana lupa usahakan untuk ingat lagi", sabda Nabi Saw
Setelah Sayyidlna Abu Bakar mendapat petunjuk berdzikir dari Nabi Muhammad Saw Hatinya merasa tenteram, tidak bimbang dan takut melihat rombongan kaum kafir yang akan membunuh Nabi Saw. sebagaimana Firman Alloh :"Lalu Alloh menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin serta Alloh mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa adalah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu dan patut memilikinya.” (QS 46 Al-Fath : 26)
Setelah Sayyidina Abu Bakar diberi (dzikir Khofi) itu dari Rasululloh.. beliau sangat takut kepada Alloh sampai para Sahabat menerangkan :
"Apabila kita mendekati Sayyidina Abu Bakar, tercium dari mulutnya seperti telah memakan goreng hati domba, dan terdengar dari hatinya seperti suara mendidihnya minyak kelapa dalam penggorengan."
Keterangan seperti itu dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tabrani yang berbunyi "Tidak semata-mata Alloh Swt mengucurkan suatu rahasia ke dalam dadaku, akan tetapi aku juga mengucurkan rahasia itu ke dalam dada Sayyidina Abu Bakar".Yang dimaksud dengan rahasia ialah Dzikir Khofi.
Rasulullah Saw bersabda kepada para Sahabat :"Apabila ditimbang iman Abu Bakar dengan iman jin dan manusia. selain para Nabi dan Mursalin. tentu akan lebih berat imannya Abu Bakar.”
"Apa sebabnya Sayyidina Abu Bakar sedemikian tinggi imannya melebihi para Sahabat yang lainnya ya Rasululloh, padahal sholatnya, puasanya dan sedekahnya sama……..?" tanya para Sahabat.
Sabda Rasulullah Saw. "Kamu sekalian tidak akan mengungguli Abu Bakar dalam hal banyaknya sholat, puasanya dan sidqohnya, akan tetapi keunggulan dari Abu Bakar adalah karena dalam dirinya ada satu rahasia, yang tetap tinggal dalam qalbunya" yaitu Dzikir Khofi.